Bali (KABARIN) - Transformasi menuju gaya hidup ramah lingkungan kian terasa di Indonesia. Melihat tren tersebut, VinFast Trading Indonesia menegaskan komitmennya untuk tidak sekadar menjual kendaraan listrik, tetapi juga membangun ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang menyeluruh.
CEO VinFast Trading Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, mengungkapkan bahwa pada tahun depan VinFast akan memusatkan strategi pada penguatan ekosistem, mulai dari produk hingga infrastruktur pengisian baterai.
“Strategi VinFast ke depan tetap berfokus pada ekosistem. Jadi bukan hanya soal produk dan harga, tetapi juga penciptaan ekosistem, terutama infrastruktur pengisian daya melalui sister company kami, Vigrin,” ujar Kariyanto saat VinFast Creator Summit di Bali, Sabtu malam.
Menurutnya, perluasan jaringan charging station akan dilakukan secara bertahap ke berbagai wilayah Indonesia, termasuk Bali, seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik.
Kariyanto memproyeksikan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia akan terus bergerak positif dengan estimasi kenaikan sekitar 20 persen secara tahunan (year on year). Hingga Desember tahun ini, kontribusi EV terhadap total penjualan kendaraan diperkirakan sudah mencapai 12–13 persen.
Ia menilai pertumbuhan ini tidak lepas dari perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin sadar lingkungan, serta dukungan infrastruktur dan kebijakan dari pemerintah.
“EV kini bukan hanya alat transportasi, tetapi bagian dari gaya hidup modern yang efisien dan berkelanjutan,” katanya.
Optimisme VinFast juga diperkuat dengan kehadiran pabrik VinFast di Subang, Jawa Barat. Fasilitas produksi ini diharapkan mampu mempercepat distribusi kendaraan listrik sekaligus memperkuat ekosistem EV nasional.
Tak hanya VinFast, data industri juga menunjukkan lonjakan signifikan pasar kendaraan listrik Indonesia. Berdasarkan laporan Electric Vehicle Sales Review Q1–2025 dari PwC, total penjualan EV di Indonesia pada kuartal pertama 2025 mencapai 27.616 unit, melonjak 43,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Lonjakan tersebut didorong oleh peningkatan penjualan Battery Electric Vehicle (BEV) hingga 152,5 persen, serta pertumbuhan Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) sebesar 44,8 persen.
PwC juga mencatat pangsa EV dari total penjualan kendaraan penumpang di Indonesia meningkat dari 9 persen pada 2023 menjadi 15 persen pada 2024, dan diproyeksikan mencapai 29 persen pada 2030.
Dengan kombinasi pertumbuhan pasar, dukungan infrastruktur, dan pergeseran gaya hidup, VinFast melihat Indonesia sebagai salah satu pasar strategis untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.
Editor: Suryanto
Copyright © KABARIN 2025